Negosiasi? Mau nungguin korban lebih banyak? Ada yang tega juga ya!!

Sudah jamak dimata kita… resolusi PBB nomor 1860 akhirnya muncul juga walaupun atmosfer formalitasnya sangat tebal… itupun atas desakan dari pimpinan negara-negara diseluruh dunia. Dalam resolusi tersebut salah satunya juga menyebutkan bahwa antara Israel dan Hamas segera menghentikan pertikaian dan memulai gencatan senjata. Namun sekali lagi… Israel tak bergeming seolah resolusi PBB itu bak angin lalu. Serangan udara tetap dilancarkan… korban berjatuhan , selama 15 hari ini sudah lebih dari 800 orang sipil dari Palestina tewas! Lebih dari separo diantaranya anak-anak dan wanita.

Akankah kita menunggu korban lebih banyak lagi? Gila aja kalau kita hanya melihat ini hanya konflik Hamas dengan Israel. Apakah belum cukup 800 lebih orang tewas begitu saja. Dan ngasi solusi hanya memberikan bantuan makanan, obat-obatan, serta medis. Ironis sekali disatu sisi kita melihat tayangan ditelevisi bagaimana para dokter dirumah sakit di Gaza sangat sibuk dan panik, kamar rumah sakit penuh sampai di gang-gang, paramedik lembur mencari kekurangan obat-obatan. Dilain sisi ada sekelompok orang bersenjatakan lengkap dan sangat canggih dengan santainya melepaskan roket jarak jauh, heli Apache yang menumpahkan misil akuratnya, serta pesawat tempur f-16 hilir mudik membuang bom-bom sesuka hati.

Gaza… oh Gaza…. Kita terlalu sibuk memikirkan bantuan makanan medis dan obat-obatan… walaupun itu memang sangat penting… apalagi rakyat Palestina kondisi sekarang memang memintanya demikian. Tapi kita diam terhadap apa yang dilakukan Israel. Padahal ini pangkal sebabnya. Akibat ada karena ada sebab. Jangan sampai kita ngikut apa yang dikatakan Livni dan Bush. Ini akibat Hamas… biang teroris… mmmhhh teroris? Karena roket-roket kecil yang daya jangkaunya hanya 17 km dan bikinan China itu? Sangat-sangat aneh alasan yang diutarakan setelah apa yang mereka lakukan sampai detik ini.

Semoga Allah benar-benar memberikan pencerahan kepada kaum muslimin melalui kejadian ini. Ataukah seperti banyak kasus sebelumnya… tidak pernah mau belajar!! Naudzubillah....