Friday, September 21, 2007

Menjawab pertanyaan satu tahun yang lalu

Seorang teman (muallaf) pada suatu kesempatan pernah bertanya kepada saya tentang masalah ke-Islaman. Pertanyaannya begini… “Mengapa Allah menciptakan neraka! Itukan bertentangan dengan sifat Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Dan mengapa Allah menciptakan kekejaman dengan memasukkan manusia yang dianggap berdosa ke neraka untuk dihukum”.

Kurang lebih setahun lamanya saya mencari jawaban yang tepat, dengan bahasa yang pas, dan mampu memberikan persepsi yang benar terhadap Islam. Beberapa ustadz sempat saya temui untuk mendapatkan jawaban pertanyaan tersebut. Saya akan paparkan pendapat-pendapat tersebut. Bisa jadi setelah saya menuliskannya nanti ada diantara rekan-rekan yang baca blog saya ini bisa memberikan masukan… kira-kira kalimat yang baik dan benar (disertai dalil kalau perlu) bisa menambah kentalnya jawaban. Terima Kasih.

Jawaban Versi Pertama:

Allah dengan sifatnya yang pengasih dan penyayang justru terlihat dari sifat tegasnya untuk memberikan kejelasan khususnya bagi yang beramal sholeh akan ditempatkan pada syurga Allah, dan yang jahat akan dimasukkan ke neraka sesuai amalannya. Ketegasan ini tidak bisa diukur dengan pemikiran manusia. Itu sudah menjadi ketentuan Allah. Manusia tidak bisa mengubahnya.

Jawaban Versi Kedua:

Siapa bilang bertentangan dengan sifat Allah. Di ama’ul husna Allah memiliki sifat Al Muntaqiim (Maha Penyiksa), atau Al Mumiitu (Maha Mematikan), Malikul Mulk (Mutlak sifat Penguasa Kerajaan--Semesta), A Mudzil (Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan --makhluknya).

Jawaban Versi Ketiga:

Kalau saya, tidak akan menjawab langsung pertanyaan tersebut tapi akan saya ajak untuk berfikir bareng. Yaitu contoh dengan permisalan kenapa Allah menciptakan manusia ke bumi. Manusia ada yg taat dan ada yg mungkar kenapa Allah. Mengapa capek-capek menciptakan manusia.Itu adalah iradhah Allah… kehendak Allah. Pertanyaan diatas karena cara berpikir kita menggunakan cara berpikir manusia. Semua di standarkan dgn cara berpikir manusia padahal setiap kehendak Allah tidak semua yg bisa distandartkan dengan alur logika manusia. Artinya untuk hal-hal diatas kita kembalikan lagi bahwa itu semua iradhah Allah. Alasan Allah spt apa? hanya Allah yg tahu.

Pertanyaan tersebut biasanya dilontarkan oleh orang-orang filsafat. Kalau ingin jawabannya lebih pas, maka pendekatannya mesti dengan pendekatan keimanan. Beresin dulu aqidahnya.

Atau dengan penjelasan lainya seperti… bahwa Allah telah menciptakan makhluk lain seperti syaitan. Dia selalu membujuk manusia kearah kesesatan. Allah menurunkan Al Qur’an sebagai way of life bagi manusia, tetapi manusia juga diberikan kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan ditempuh. Kemudia keadilan Allah muncul disini dengan memberikan balasan kepada yang memilih kebaikan sehingga allah menciptakan Syurga, dan diberikannya neraka bagi yang menentang perintah Allah.

Begitulah tiga versi jawaban yang saya dapatkan. Dari ketiganya menurut saya ada benang merah yang bisa diambil. Bahwa Allah menciptakan dunia serta isinya, menciptakan manusia, jin, syaitan, surga, neraka, menciptakan Al Qur’an dll. Itu adalah iradah Allah. Sudah menjadi ketentuan Allah dan sudah dijabarkan didalam al Qur’an. “Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” Adz Dzariyaat 56. Al Qur’an sebagai tuntunan manusia agar selamat hidupnya di dunia dan di Akherat adalah petunjuk yang final. Tidak satupun makhluk Allah yang bisa mencegah ketentuan ini. Manusia diciptakan Allah untuk taat pada-Nya. Walaupun Allah memberikan kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan ditempuh. Kebaikan, atau kesesatan. Sangat masuk akal apabila Allah telah memberikan kebebasan seperti itu dan memberikan informasi valid didalam Al Qur’an tentang neraka yang diperuntukkan bagi yang sesat, dan tempat yang indah yaitu Syurga bagi makhluknya yang taat dan kekal didalamnya. Penciptaan neraka dan kekejaman-kekejaman yang telah diinformasikan didalam Al Qur’an bukan bertentangan dengan sifat Allah karena Allah sesungguhnya memiliki 99 nama sekaligus menjelaskan sifat-sifatnya. Seperti Al Muntaqim (Maha Penyiksa), atau Al Mumiitu (Maha Mematikan), Malikul Mulk (Mutlak sifat Penguasa Kerajaan--Semesta), A Mudzil (Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan --makhluknya).

Wallahu a’lam Bhisowab

Labels: ,

4 Comments:

Blogger icHaaWe said...

panjang ... tp bagus banget tuk dibaca

9:57 AM  
Blogger andika dwijatmiko said...

alhamdulillah... makasih dah mampir caa....

12:44 AM  
Anonymous Anonymous said...

he..he..
dalem banget mas pembahasannya. Bagi umat muslim, mungkin ini hal yang wajar, tapi kadang pemikiran dunia barat yang penuh logika, dianggap gak masuk akal..katanya penyayang, tapi ko menyiksa, bla..bla..bla. Kalo dirunut dengan logika juga, memberi teguran dengan keras, termasuk kasih sayang juga lho..coba kalo gak dibuat aturan dan teguran, dibiarin aja masa bodoh, mungkin gak ada dunia ini ya mas, nauzubillah..

8:47 PM  
Blogger andika dwijatmiko said...

iya mas... bisa-bisa dunia ini haancur kalau tanpa tatanan, sanksi dan aturan yang diterapkan... tidak ada pahala dan dosa... wiiih... bisa ancur lebur yaa...

10:07 PM  

Post a Comment

<< Home