Naik Bajaj aja
Dalam obrolan siang bolong tadi banyak seloroh bersautan.
Kalau pergi-pergi enaknya sekarang naik apa ya… naik bus… banyak kecelakaan… naik kereta… sering anjlog… naik kapal… tenggelam… naik pesawat… jatuh… yaudah dirumah aja nggak usah pergi-pergi khan? Ntar kena gempa bung… ooo… yaudah keluar rumah aja… trus kena puting beliung dunk… Kalo naik bajaj?
Sudahlah pasrah aja… hidup ini milik siapa khan? Yang bisa kita lakuin yaa… mempersiapkan diri aja… jadikan hidup ini sebuah proses penigkatan kualitas diri ”setiap hari”. Peningkatan apakah kita semakin taat pada-Nya atau sebaliknya. Semakin jelas kalau antara hidup dan mati adalah tipis… seperti tipisnya sutera bahkan lebih tipis lagi. Kalau kita baca novelnya Dunia Sofie disitu ada kegelisahan sebuah pencarian tujuan hidup... dari mana saya, untuk apa saya hidup, dan mau kemana setelah kita mati... itu dulu deh... dijawab... setiap insan yang berhasil menjawabnya akan berada pada track jalan lurus atau bengkok tergantung dari hasil jawabannya... dan itu tergambar dalam aktifitas kita sehari-hari dalam mengisi hidup didunia ini. Seperti pernah ada seorang mbok-mbok (nn) bilang "Oalahhh guus... guusss... uripmu kok mung diisi ngona-ngono... wae... opo yo ra sadar nek mati mesthi ngadep gusti Allah..."
Dan... pasti dalam setiap kejadian Allah telah mempersiapkan hikmah dibaliknya... Allahu Akbar!
Kalau pergi-pergi enaknya sekarang naik apa ya… naik bus… banyak kecelakaan… naik kereta… sering anjlog… naik kapal… tenggelam… naik pesawat… jatuh… yaudah dirumah aja nggak usah pergi-pergi khan? Ntar kena gempa bung… ooo… yaudah keluar rumah aja… trus kena puting beliung dunk… Kalo naik bajaj?
Sudahlah pasrah aja… hidup ini milik siapa khan? Yang bisa kita lakuin yaa… mempersiapkan diri aja… jadikan hidup ini sebuah proses penigkatan kualitas diri ”setiap hari”. Peningkatan apakah kita semakin taat pada-Nya atau sebaliknya. Semakin jelas kalau antara hidup dan mati adalah tipis… seperti tipisnya sutera bahkan lebih tipis lagi. Kalau kita baca novelnya Dunia Sofie disitu ada kegelisahan sebuah pencarian tujuan hidup... dari mana saya, untuk apa saya hidup, dan mau kemana setelah kita mati... itu dulu deh... dijawab... setiap insan yang berhasil menjawabnya akan berada pada track jalan lurus atau bengkok tergantung dari hasil jawabannya... dan itu tergambar dalam aktifitas kita sehari-hari dalam mengisi hidup didunia ini. Seperti pernah ada seorang mbok-mbok (nn) bilang "Oalahhh guus... guusss... uripmu kok mung diisi ngona-ngono... wae... opo yo ra sadar nek mati mesthi ngadep gusti Allah..."
Dan... pasti dalam setiap kejadian Allah telah mempersiapkan hikmah dibaliknya... Allahu Akbar!
Labels: fikrah
0 Comments:
Post a Comment
<< Home