Sunday, December 16, 2007

34.445 orang di DIY menganggur

Senin, 10 Desember 2007 kemaren, saya diminta Dinas Ketenagakerjaan DIY untuk memberikan pelatihan bagi 10 orang terseleksi yang akan diberikan modal kerja untuk mendirikan perusahaan baru. Pelatihan selama enam jam nonstop itu bertujuan menjadikan mereka yang selama ini telah berkecimpung sebagai freelance graphic designer untuk mempertajam jiwa kewirausahaan. Materi “Graphic Design & Advertising” pada hari pertama pelatihan itu disusul materi berikutnya pada hari selasa yang sudah mulai berbicara kewirausahaan dan hari ketiga tentang prospek bisnis dan membangun perusahaan.

Ada yang menarik dari latar belakang dibuatnya program pelatihan ini. Selain mengurangi jumlah pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru, semangat menjadikan wirausaha bagi anak-anak muda ini menjadi pertimbangan berikutnya yang diharapkan setelah muncul perusahaan baru kemudian mampu menciptakan lapangan kerja berikutnya. Pada saat seremoni pembukaan pelatihan, perwakilan dari Kepala Dinas Ketenagakerjaan memberikan sambutannya… ternyata angka pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta ini cukup tinggi. Sejumlah 34.445 orang di DIY masih menjadi pengangguran. Sementara 70% diantaranya lulusan S-1. Pemohon tenaga kerja yang tercatat di Depnaker sampai bulan ini (dengan kartu kuning) sejumlah 20.950 orang. Ini bukan jumlah yang sedikit untuk jumlah pengangguran di satu daerah yang terhitung tidak luas.

Bayangkan… ternyata banyak juga lulusan S-1 “nganggur” di jogja. Sementara lembaga pendidikan di kota jogja termasuk yang banyak di Indonesia dibandingkan kota besar lain. Terus… apa yang keliru dari pendidikan yang ada kalau akhirnya tidak menjadikan mereka lulusan yang mampu bekerja atau setidaknya memiliki jiwa kewirausahaan untuk berani menciptakan kerja. Pelatihan dengan target 8 kali pertemuan ini dengan peserta khusus bagi mereka yang telah memiliki basic graphic design dan ingin mengembangkan bisnis di jalur yang biasa mereka tekuni sehari-hari dan melebarkan keahlian dalam bidang periklanan. Kapasitas saya sebagai trainer tentu sebatas apa yang pernah saya lakukan dalam bisnis advertising di Syafa’at Advertising yang mulai didirikan tahun 1997 sampai hari ini. Materi saya bagi dalam beberapa poin. Pertama, Urgensi mengapa membahas Graphic Design dan Advertising. Kedua, Pemetaan jenis Proyek. Ketiga, uraian singkat alur kerja proyek-proyek tersebut disertai dengan contoh dan studi kasus. Keempat, Manajemen Proyek Kreatif dan Budget kreatif, dan Kelima, Diskusi. Dari lima pemilahan materi tersebut sempat ragu… apakah dalam enam jam bisa dijelaskan seluruhnya dengan tuntas mengingat waktu yang sangat terbatas. Tapi Alhamdulillah seluruhnya bisa tersampaikan walaupun tentu saja tidak mungkin mampu saya sampaikan dengan lengkap. Tentu disana sini masih perlu perbaikan. Buat temen-temen peserta semoga sukses kedepannya… bagi yang ingin nglanjutin disukusinya, main aja ke Syafa'at. Terakhir... semoga Anda sekalian bener-bener mampu memberikan angin segar didunia kreatif di jogja kelak.

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home