Saturday, December 29, 2007

Hidup ini untuk apa....


Banyak kejadian mengejutkan mampir di maklumat sanubari kita. Dari meninggalnya pelawak Basuki, politikus Benazir Butto. Tertangkapnya Roy Marten yang "nyabu" setelah malamnya bikin kampanye anti narkoba bersama GRANAT, Faris RM, Ahmad Albar, sampai musibah banjir yang melanda daerah-daerah yang secara kasat mata secara geografis sulit diterima kalau daerah tersebut bisa terjadi banjir. Benar-benar menjadi pelajaran berharga. Kehidupan bisa berubah-ubah setiap waktu... seolah hidup ini serba kejutan. Tidak ada satu manusiapun yang mampu menebak kejadian masa depan. Boro-boro tahun depan, esok haripun kita tak akan sanggup. Ajal dapat sewaktu-waktu mampir dihadapan kita. Tidak peduli tua maupun muda. Kita tidak bisa menghindar satu detikpun.

Seperti dibukunya terbitan LKIS (saya lupa penulisnya) judulnya "Labirin Impian" yang kebetulan saya ikut bantu bikin desain cover bukunya. Di buku itu diceritakan bagaimana seorang yang kaya raya... semuanya dia miliki... harta, kekuasaan, kesenangan... apapun yang dia minta... zaph... ada dihadapan. Tapi suatu saat ada sebuah kejadian yang membuat dia ingat tentang kematian. Dia takut... ajal datang pada dirinya. Dia bangun rumah besar bertembok tebal dan dikawal sepasukan bayaran berseragam baja serta anjing-anjing besar terlatih yang jumlahnya puluhan disebar disekeliling rumah. Didalam rumah dibangun labirin yang kokoh serta berliku. Dia bersembunyi di tengah-tengah labirin rumit yang dia bangun dengan melibatkan arsitek yang hebat. Seolah apa yang dia lakukan, "ajal" tidak akan mungkin datang pada dirinya. Stress berat menghampirinya... kebayang semua... kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan... berapa manusia yang pernah dizalimi... berapa luas alam pernah dieksploitasi (kalau ini tambahan dr saya saja... biar tambah heboh).

Beberapa hari kemudian... seorang penjaga mencoba menghampiri tuannya sembari membawa perbekalan yg banyak dan hidangan kesukaannya. Dia melihat seonggok mayat meringkuk dan bersembunyi di bawah meja. Si Kaya itu mati dengan mengenaskan!

Semoga kita termasuk orang-orang beriman yang selalu siap... kapanpun ajal datang yang tentu saja diiringi dengan memperbanyak amal. Dan sebelum hidup ini terus berlanjut... sebaiknya kita sudah mampu menjawab: Hidup ini untuk apa... sehingga amalan-amalan kita tetap sesuai dengan siapa yang ngasih kehidupan di dunia ini.... agar amalan kita tidak sia-sia... semoga....

Labels: ,

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Yang nulis Jorge Louis Borges bukan?
Wah itu buku favorit saya, ternyata lo yang bikin covernya.

10:11 PM  
Blogger andika dwijatmiko said...

iya... ga... Jorge Louis Borges. aq bikin waktu lagi blajar ndesenh..... sory kalo blepotan... tapi isinya keren khan? nggak se ancur covernya... hehehe

12:44 AM  

Post a Comment

<< Home