Friday, February 08, 2008

Silaturrahim itu sampai ke Cak Nun




Entah apa yang membawa saya menjadi mantap berangkat ketika teman-teman menjemput malam itu. Padahal fisik ini sedang tidak bisa diajak kompromi. Seluruh persendian terasa seperti sedikit ngilu. Badan terasa demam walau tidak disertai panas tinggi. Kecapean karena sebelumnya marathon mengerjakan pekerjaan yang kurang saya menej dengan baik. Tapi… rasanya ajakan teman-teman supaya bisa mendokumentasikan pertemuan itu mendorong saya untuk ikut membantu… siapa tahu ada pengalaman baru.

Setiap malam tanggal 17 setiap bulannya di padepokan Cak Nun di Kasihan Bantul diadakan pertemuan dan pengajian yang diselingi musik yang dihadiri oleh muda mudi serta ormas sekitar. Setiap orang bisa secara terbuka mengajukan pertanyaan maupun menanggapi pengajian yang disampaikan Cak Nun. Sebelumnya acara ini sudah lama dilakukan. Jauh sebelum Cak Nun punya Kyai Kanjeng, bliau berduet dengan mas Wijayanto dan saya sering ngikuti… karena diriley radio secara on air. Pengajian Cak Nun begitu renyah dan lucu apalagi duet dengan mas Wijaya… forum bisa jadi lebih “ambyarr”.

Suasanya pengajian dulu dengan sekarang beda. Walaupun tanpa mas Wijayanto, Cak Nun selalu hadir dengan grup Kyai Kanjeng. Pengajian yang diselingi dengan musik itu begitu memukau. Apalagi “Sabrang” vocalis Letto anak sulungnya pas diajak. Trus ikut nimbrung ngobrolin musik, politik, kajian Islam dll, termasuk nyanyi lagu “Cahaya” dan setelah mendendangkannya dia jelasin makna lirik-liriknya. Bahwa cinta yang dimaksud bukan cinta kepada lawan jenis tetapi cinta kepada sang pencipta (kataannyaaa…..).

Kajian keIslaman yang dimulai pukul 22.00 dan selesai 03.15 itu membahas segala hal… mulai dari masalah sosial, politik, musik, pendidikan, dengan diramu secara apik sehingga audience tidak ngantuk walaupun semalam suntuk. Aura Cak Nun begitu adem… kata2 yang terucap seolah semuanya puisi… termasuk “pisuhan-pisuhan” lugas.... ngece (ngejek) sana ngece sini… kritik sana kritik sini yang lucu dan segar… membuat masalah berat bangsa ini menjadi seolah ringan untuk dibahas, difikirkan dan dicari jalan keluarnya bersama-sama.

Pengajian ini ditutup dengan membaca sholawat bersama selama 15 menit diiringi musik perkusi Kyai Kanjeng.
Dan alhamdulillah... demam saya tiba-tiba sembuh....

Labels:

4 Comments:

Anonymous Anonymous said...

waaa... ketemu Noe... ga minta foto bareng ? :D

kok kayaknya ragu kalo lagu2 Letto itu banyak yg ke cinta ilahi....

tergantung yg mengartikan sih.... :D



isna_nk

5:38 AM  
Anonymous Anonymous said...

aku lupa nggak minta foto bareng... takut noe jd malah ngefans sama aq... halah!...
mengenai lagu2 letto... emang katanya terserah yg mengartikan... tapi secara... kalo dipasang disinetron2 abg percintaan kayaknya... jadi ragu ya... mmmhhh...

6:22 AM  
Anonymous Anonymous said...

nah itu.... sinetron emang sering bikin kacau....

yg penting ratingnya naik kali....

7:24 AM  
Anonymous Stockton Mirrors said...

Appreciate you bblogging this

6:09 AM  

Post a Comment

<< Home