Sunday, January 20, 2008

Nyamuk punya sayap cicak tidak punya sayap… apakah cicak protes?


Sudah empat kali tayangan Aa’ Gym (KH. Abdullah Gymnastiar) di talk show nya Kick Andy disiarkan. Dan sebanyak tiga kali saya kebetulan menontonnya. Episode wawancara dengan Aa’ menurut saya termasuk yang paling menarik. Selain baru pertama kalinya Aa’ gym ada di acara talk show, kisah hidupnya mampu memberikan lecutan pencerahan mungkin di semua sanubari pengusaha muslim yang menyaksikannya. Termasuk saya tentunya. Apabila wawancaranya diambil “sari” nya barangkali banyak kalimat-kalimat bijak yang bisa kita jadikan penyemangat hidup.
Kira-kira seperti ini….

“syari’at Allah pasti membawa ketenangan dan kebahagiaan dunia akherat… terlalu tinggi apabila dibandingkan dengan aqal manusia”

“Prestasi sebaik apapun tidak ada gunanya sebelum kamu mengenal Allah”

“Bisnis yang menggantungkan sosok figure tidak akan membawa profesionalitas dalam bekerja”

“Konsep untung itu bukan omzet atau perkembangan perusahaan, tetapi hari ini yang berubah menjadi lebih baik dari pada hari kemarin”

“Allah maha kaya, gajah hidup dicukupi rezekinya… apalagi manusia”

“Setiap emosi, perkataan, tindakan seseorang mencerminkan apa yang ada dalam diri orang itu. Maka berhati-hatilah dalam bersikap”

“Setiap manusia akan mempertanggungjawabkan apa yang diperbuatnya di hadapan Allah”

“Setiap makhluk telah diberikan potensi… tergantung bagaimana mensikapinya saja…. apakah menjadi manfaat? Atau sebaliknya”

Labels: ,

Saturday, January 12, 2008

Iseng

Barusan buka milis Kubik. Kayaknya guyonan lama... tapi nggak papa tak posting aja ... saya sukak soalnya. Maaf kalo udah pernah baca.

Gembala Kambing

Suatu hari, Fulan berpapasan dengan seorang gembala dengan kambingnya.
Fulan bertanya dengan takjub
Fulan: "Pak, boleh nanya nih?"
Gembala: "Boleh"
Fulan : "Kambing-kambing bapak sehat sekali,bapak
kasih makan apa?"
Gembala : "yang mana dulu nih? yang hitam atau yang
putih?"
Fulan : "mmmm ...Yang hitam dulu deh...."
Gembala : "oh, kalo yang hitam, dia makannya rumput
basah"
Fulan : "ohh...kalo yang putih?"
Gembala : "yang putih juga..."
Fulan : "hmmm...kambing- kambing ini, kuat jalan
berapa kilo pak?"
Gembala : "yang mana dulu nih? yang hitam atau yang
putih?"
Fulan : "mmmm Yang hitam dulu deh...."
Gembala : "oh, kalo yang hitam, 4 km sehari"
Fulan : "kalo yang putih?"
Gembala : "yang putih juga..."
Si Fulan mulai gondok.... : "kambing ini,menghasilkan
banyak bulu ngga
pak, pertahunnya? "
Gembala : "yang mana dulu nih? yang hitam atau yang
putih?"
Fulan : "(dengan kesalnya) yang hitam dulu deh..."
Gembala : "oh, yang hitam, banyak...10 kg/th" Fulan :
"kalo yang
putih...?"
Gembala : "yang putih juga"
Fulan : "BAPAK KENAPA SIH SELALU NGEBEDAIN KAMBING DUA
INI, KALO
JAWABANNYA SAMA??????"
Gembala : "oh, gini dik, soalnya yang hitam itu,punya
saya...."
Fulan : "Oh gitu pak, maaf kalo saya emosi... , kalo
yang putih?"
Gembala : "yang putih juga"

Labels:

Wednesday, January 02, 2008

Napak tilas mural ‘80an








Kalau kita berniat jalan-jalan ke Magelang, Borobudur, Mendut dan sekitarnya untuk berwisata dengan keluarga... mampirlah sebentar ke depan dinding kolam renang mendut (barat candi Mendut). Disitu terdapat mural tua yang dibuat seniman daerah di tahun ‘80an. Ketika ide tentang mural yang barangkali dewasa ini sangat merebak di Jogja dengan dukungan walikota Jogja Pak Herry Zudianto dan beberapa seniman idealis daerah, Kabupaten Magelang telah melakukannya 28 tahun yang lalu. Walaupun kalau dilihat dari sisi materi visualnya, terutama pada tema dan gaya ilustrasinya… mengingatkan kita pada sosok orde baru pimpinan Soeharto yang kental dengan semangat pembangunan, pancasila, industri kecil, olah raga, pertanian, image kebahagiaan, dan kedamaian bermasyarakat. Tidak menampilkan gelegar politik satupun dan tidak terlihat secuilpun penderitaan para politikus bangsa. Semuanya terlihat ”Good Looking’ kalu kata Helmi Yahya. Baik-baik saja..... dan sangat kontras dengan penentangan pemuda reformasi di tahun 98.

Btw.... Mural dengan warna yang sudah mulai pudar itu masih terlihat gagah membentang panjang kurang lebih 200 meter yang mampu menjadi cirikhas ibukota kabupaten Magelang (Sawitan). Hasil karya seniman-seniman daerah yang barangkali satu dua... ada yang sudah meninggalkan kita... tapi masih menyisakan semangat dalam ’soul visualnya’.

Labels: , ,