Sunday, January 28, 2007

Values-based Leadership

Buku kepemimpinan berbasis nilai tulisan Kenneth Majer, Pd.D. dengan sub headline yang menarik “Pendekatan Revolusioner terhadap Keberhasilan Bisnis dan Sukses Pribadi” ini tampaknya tidak semua isinya bagus seperti yang ditawarkan dalam cover. Apakah karena buku ini terjemahan bahasa inggris yang barangkali penerjemahannya kurang pas, atau karena memang alur buku yang disukai di Amerika dan konon menjadi buku best seller ini kurang sesuai dengan alur logika kita orang Indonesia, atau barangkali karena saya sajalah yang lagi “oon” sehingga buku ini terasa borring di mata saya. Dengan didahului oleh prolog komentar orang-orang terkenal macam Ken Blanchard, Carter McClelland, Curtis W Cook, Jerry Goldress dll. Menjadikan buku ini tampak “layak” untuk dibaca sampai habis.

Memang betul! Awalnya menarik… menyuguhkan satu kisah mimpi Robb Reinhart seorang president direktur Central Plains Foods, sebuah perusahaan distribusi makanan besar di Midwestern Amerika serikat.

“Kamu Dipecat!!” dia bermimpi dipecat oleh direktur komisaris sehubungan dengan menurunnya kinerja para pegawainya dan tidak adanya peningkatan omzet tahun ini.

Lembar demi lembar buku terbaca. Alur yang disajikan tak ubahnya sebuah cerita pengalaman seorang CEO dalam menyelesaikan problem di kantornya. Tak banyak yang dibahas, hanya dalam bab I dijelaskan mengenai bagaimana sebuah nilai-nilai yang ada dalam perusahaan bisa dijalankan. Langsung juga dalam bab yang sama mengenai bagaimana agar nilai-nilai dalam perusahaan bisa dijalankan dg sepenuh hati oleh para karyawan? Jawabannya… seluruh elemen dalam struktur organisasi di perusahaan harus menciptakan sendiri nilai-nilai yg ada dlm perusahaan. Bukan presiden direktur, bukan para manajer, dan juga bukan para karyawan sendiri. Melainkan seluruh elemen. Tidak terkecuali jajaran paling bawah dalam sebuah perusahaan. Diajak utk duduk bersama membicarakan nilai-nilai yang hendak dibangun. Misalnya Honesty, Integrity, Profit, People, Opportunity. Sudah! Apakah memang nilai-nilai disepakati bersama? Setelah semuanya sepakat dan berangkat dari lubuk hati yang paling dalam, ikhlas melaksanakannya… yaa… sudah… laksanakan. Itu yang dibahas dalam Bab I. Selebihnya, bla… bla… bla.... seperti mengulang-ulang bab I dengan bahasa yang bertele-tele. Kok jadi sewot gini ya.... Yaaa... iya.. laahh. Karena pembahasan problem yang mestinya bisa diselesaikan 1 alinea, berbunga menjadi satu buku.

Tapi paling tidak ada satu pelajaran positif yang bisa kita ambil... walaupun hanya satu. Dalam menentukan kebijakan perusahaan, khususnya kebijakan yang menuntut dilaksanakannya oleh seluruh elemen dalam perusahaan yang menyangkut motivasi kerja, gairah kerja, kekompakan dll, hendaknya diputuskan secara bersama dan tidak diputuskan sepihak oleh manajemen.
That’s It.

Labels:

Tuesday, January 23, 2007

Jangan remehkan yang lebih tua



Selama ini khususnya didunia motivasi... manajemen... atau yang sejenisnya... kita selalu mendapatkan pernyataan mengenai pentingnya belajar pada siapapun termasuk belajar dengan yang lebih muda. Orang boleh berusia muda tapi pengalaman, ilmu, atau kemampuan bisa jadi lebih banyak. Tidak ada yang bisa jamin orang yang lebih tua pasti lebih berilmu. Tapi pengalaman dibawah ini berbicara sebaliknya.

Pada kesempatan berkumpul dengan bapak-bapak didusun tadi malam di acara rutin “tample’an” istilah ndeso [:thukul] nya badminton. Ada pengalaman berharga saya dapatkan malam itu. Dilihat yang hadir barangkali saya yang paling terlihat muda. Karena mereka lebih beruban daripada saya… he… he… btw mereka sangat bersemangat dan mainnya bagus-bagus. Trus tiba-tiba muncul penyakit hati… masak sih bapak-bapak seumuran 45-50 an tahun bisa bermain sampai game 30 (hitungan badminton kampung).
Keraguan terhadap mereka mulai terlihat ketika angka terbesar sudah menyentuh 20. Musuh mulai terlihat lambat geraknya. Tapi mengejutkan… semua bola bisa kembali dengan istiqomah… dropshot, lop, main net, backhand... semua di coba and bisa kembali lgi dengan bola2 yang lebih sulit. Nafas saya mulai ngos-ngosan. Mainnya mulai lambat… barangkali jadi lebih lambat dari mereka. Walaupun akhirnya dimenangkan oleh saya dan pasangan saya, pada game-game yang berlalu tampaknya kemujuran datang karena pasangan saya bermain lebih bagus. Lebih gesit, smashnya lebih terarah, back up belakangnya lebih kuat, dan saya hanya diminta untuk jagain didepan net (pekerjaan utk orang yg kemampuan badmintonnya rendah). Walaupun pasangan saya lebih tua… dan pasti kelihatan sekali kalau saya sangat tidak manusiawi memperlakukan orang tua sedemikian sibuk…. maluuu rasanya.

Jadi ingat filmnya “Victor Vogel the Commercial Man”. Ketika sang Art Director muda si Vogel yang mulai surut karena ngejar jabatan CD... kekayaan… popularitas… sehingga menjadi berkurang kreatifitasnya. Tiba-tiba si mantan CD yang sudah terbuang dan dipecat dari kantornya “Brainstorm” karena dianggap tidak kreatif lagi muncul dengan membawa ide segarr….. yang singkat ceritanya…. Klien suka dengan ide gilanya.

Soo…. Jangan remehkan yang lebih tua.

Labels:

Tuesday, January 09, 2007

“Jika tersenyum, otak mereka mengeluarkan seretonin yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka,” sahut Patch Adams begitu kepergok dekan fakultas kedokteran tempat ia kuliah, saat ia sedang mengajak bercanda para pasien di bangsal rumah [Rahasia Senyum, DR. Patch Adams, West Virginia, Amerika Serikat.]

Hasil riset para ahli kesehatan tentang senyum :
Ketika seseorang tersenyum, betapapun sedang tidak bahagianya orang tersebut, otak mereka akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus juga memberi daya angkat bagi kondisi psikologis seseorang. Suatu alat pengangkat beban jiwa.

Hasil riset tentang tertawa :
Sebagaimana diungkap Joan Coggin, M.D., seorang kardiolog di University School of Medicine, Loma Linda, Amerika Serikat, anak-anak rata-rata tertawa 400 kali dalam sehari. Sedang orang dewasa rata-rata hanya tertawa 15 kali saja sehari.
Itu berarti manusia dewasa kehilangan 385 tawa seiring dengan bertambahnya umur. “Padahal terbukti, tertawa bermanfaat bagi kesehatan,” kata Coggin.
Merujuk hasil riset yang pernah dilakukannya, doktor bidang medis itu menjelaskan, tertawa memberikan relaksasi dan mengurangi stres.

“Setelah meninggikan sampai jumlah tertentu tekanan darah dan irama jantung, tertawa langsung menurunkannya lagi sehingga sensor-sensor perseptif meningkat dan menyebabkan Anda sanggup menghadapi tugas dengan lebih baik,” paparnya.

''Kamu tidak akan pernah bisa menarik simpati orang lain dengan harta benda yang kamu miliki, tetapi kamu bisa menarik simpati orang lain dengan wajah ceria (senyum) dan dengan akhlak yang baik.'' (HR Abu Yu'la dan Al-Baihaqi).

Di antara manfaat senyum adalah menambah daya tarik. Orang yang murah senyum kepada sesama akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebab, senyum yang berangkat dari ketulusan hati merupakan sedekah. ''Senyummu terhadap saudaramu adalah kebajikan.'' (HR At-Tirmidzi).

Barangkali diantara kesibukan kita yang padat… kejar d/l pitching, approval design, brainstorm,... kita menjadi jarang tersenyum apalagi ketawa. Padahal kita tahu manfaat besarnya. Tidak ada jeleknya menyisihkan waktu barang beberapa menit untuk bercengkerama dengan teman, anak/ istri, sahabat, saudara, handai taulan ditengah riuh pekerjaan yang tidak pernah berhenti. Sejenak tersenyum dan tertawa untuk membuat fisik kita lebih sehat, hati lebih nyaman dan menjadikan hidup kita indah setiap saat.

Labels:

Saturday, January 06, 2007

Keajaiban itu akhirnya terwujud juga

Terima Kasih yaa… Allah. Akhirnya perolehan THK Baznas DD pada Idhul kurban Desember tahun 2006 melampaui perolehan tahun lalu dengan total omzet kurang lebih Rp 1 milyar lebih banyak. Selamat untuk kerja keras tim THK yang mampu tercatat di rekor MURI sebagai perolehan kurban terbanyak di Indonesia. 9720 ekor kambing/domba, dan 271 ekor sapi dengan total omzet Rp 8,7 M. Sungguh, perancangan komunikasi visual yang kami buat tidak akan berujung baik hasilnya tanpa dukungan pasukan marketer2 handal THK yang bekerja keras dan ikhlas… memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara kita kaum dhuafa diseluruh pelosok Indonesia.

Selamat juga untuk team kreatif Syafa’at Advertising. Makasih Pak Bud, Intan, Ayip, teman-teman di media dept, Account Dept, dan semuanya saja atas kerja kerasnya. Semoga prestasi ini tidak menjadikan kita cepat berpuas diri. Semoga di tahun depan menghasilkan karya2 yg lebih berkualitas lagi. Ada atau tidaknya rekor MURI, tidak mempengaruhi kita untuk hasilkan karya-karya berkualitas dengan ide-ide cerdas, tidak lain hanya untuk kemajuan klien. Semoga Allah senantiasa menuntun langkah kita.

Labels:

Friday, January 05, 2007

Thursday, January 04, 2007

Selamat atas kelahiran SLTEC

Spiritual Leadership Training & Education Center telah lahir. Tepatnya tanggal 24 Nopember 2006 lalu, sekalian pada saat itu memberikan “Inhouse Training, Spiritual Leadership for Teachers” dengan peserta guru-guru SMP 3 Sewon Bantul termasuk kepala sekolahnya.
“Bu Ani, terima kasih atas undangannya. Semoga training kemaren berkesan dan bisa memberikan motivasi bagi bapak ibu guru lebih-lebih kami juga selaku trainer.” Terima kasih juga karena akan memberikan kesempatan hadir lagi dalam training osis dan walisiswa yang akan datang. Tantangan berikutnya… training mahasiswa baru UMY, OSIS MAN 2 Jogja, murid-murid SD kls 6 di Hidayatullah… semoga lancar tidak kurang suatu apa.

Lahirnya lembaga training ini semoga mampu memberikan wahana baru peta pertrainingan nasional. Ikut berperan dalam pasar EPOS Indonesia. Memotivasi orang lain sekaligus memotivasi Syafa’at Advertising sendiri yang memiliki bintang terang ”Menjadi perusahaan Advertising Syariah terbaik se-Asia Pasifik”. Tapi swear…. Ini sangat dekat dengan pekerjaan sehari-hari lho..... kreatifitas, leadership, kepribadian, motivasi, valensi, to be… khan sangat advertising.. he… he… he… (maksa..<__>)
Harapan gemerlap terwujudnya “Bintang Terang” semoga memberikan semangat yang tak pernah padam sampai kapanpun. Kami sangat membutuhkan dukungan dan do’a dari rekan-rekan sekalian. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada seluruh guru-guru kami, para master trainer yang telah membimbing kami sehingga impian kami terwujud. Mas Jamil, mas Indra, mas Farid dan rekan-rekan di KUBIK, mas Karebet, mas Ismail Y, mas Condro, mas Fahmi, dan semuanya saja yang telah menginspirasi kami selama ini. Terima kasih.


Tahap awal sudah terlampaui… tahap berikutnya… grand opening dengan penyelenggaraan public training yang terbuka untuk umum. Semoga terlaksana…

Labels: