Tuesday, August 28, 2007

Buku Baru


Telah terbit buku baru terbitan kerjasama Prodi Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta dengan penerbit Jalasutra dengan judul:

“IRAMA VISUAL dari Tukang Reklame Sampai Komunikator Visual”

Merupakan kumpulan tulisan dari para alumnus dan staff pengajar Desain Komunikasi Visual. Berikut judul dan penulisnya:

Seni dalam Desain Komunikasi Visual, Umar Hadi

Semiotika Iklan Sosial, Sumbo Tinarbuko

Spirit Angka dalam Brand Name, Hartono Karnadi

Gambar, Angka, dan Semiotik, Arif Agung Suasono

Peluang Iklan Layanan Filantropi Islam, Andika Dwijatmiko

Psychedelia dalam Rupa dan music, Bhaskoro Suryo Banindro

Digitalisasi Fotografi dalam Desain Komunikasi Visual, Prayanto WH

DKV: Antara HAKI dan Perlindungan Hukum, Novi Mayasari

Sadjiman Si Gunung Es, Aznar Zacky

Logo//Logo, Terra Bajragosa

Menullis Nirmana, FX Widyatmoko

SONIC GRAPHIC Melihat Suara, Mendengarkan Makna, Hesti Rahayu

Menimbang Warna dalam Atribut, Daniar Wikan Setyanto

Di Nirmana…, Sutrisno

Studio diskom dan Diskom, Studio Diskom

Kedatangan Teknologi Digital di dunia Praktisi dan Desain Komunikasi Visual, Wibowo

Pendidikan Tinggi Desain Komunikasi Visual yang Berkualitas, Lasiman

Labels: , ,

Friday, August 10, 2007

Ssalameet… slameeet….


Tahun ini kembali PT PANAMAS perusahaan yang bertanggung jawab terhadap marketing dan sales & distribution produk yang dikeluarkan HM Sampoerna Philip Moris (Sampoerna) meminta saya menjadi juri semacam Greatwall (tahun lalu) yang tahun ini bertema “Squadron Djie Samsoe Filter”. Lomba ini yang dinilai mencakup visibility, creativity, creative object, dan overallperformance sebuah toko atau outlet yang menjual produk-produk Sampoerna di wilayah karesidenan kedu walaupun ini dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia. Masing-masing wilayah mempunyai tim juri masing-masing, dan saya termasuk tim juri Karesidenan Kedu. Titik tekan penilaian terbanyak pada lomba tahun ini pada display Djie Samsoe Filter yang menjadi brand utama tahun ini.

Bersama juri independen lain yaitu pak Sumbo Tinarbuko serta beberapa juri intern dari pihak Sampoerna, kita roadshow di daerah karesidenan kedu (Magelang, Wonosobo, Wadaslintang, Temanggung, Bandungan, dan sekitarnya). Di tahun ini memang tidak banyak yang bagus dikarenakan kelas yang ikut kali ini adalah “kanvas” istilah untuk outlet kelas eceran sedangkan tahun lalu untuk kelas grossir. Sehingga bisa ditebak! Tidak banyak dari mereka yang menggunakan vendor kreatif yang biasanya didatangkan dari jogja untuk menggarap VM (visual merchandising) nya. Tapi dilihat dari kesungguhan mereka menampilkan kreasi sendiri itulah yang menjadi nilai tambah buat peserta.

Dari 62 outlet/ toko eceran yang masuk finalis, barangkali hanya empat saja yang masuk hitungan juri ke kategori “Istimewa”. Yang paling mengesankan dari empat itu hanya dua yang membuat saya sulit lupa. Dan dalam kesempatan ini saya hanya ingin cerita yang “dua” itu.

Yang pertama toko “Yusup” yang ada di Temanggung. Kreasi paintingnya keren… miniatur pesawatnya banyak dan digarap serius, tempat yang sempit itu seolah menjadi toko Djie Sam Soe filter yang hingar binger. Tapi sayang, lay outnya kurang digarap. Sehingga terkesan flat, kurang ada dimensinya. Walaupun sudah melibatkan vendor untuk menggarapnya. Kata yang punya toko, 10 orang seniman dia bayar untuk display VM tokonya.

“BTW… nggak papa bu sudah bagus … siapa tahu dapet juara pertama Umroh Gratis atau Honda Tiger”

“… Amiin… amiin…” jawabnya.

Kedua, toko”Slamet”… nah yang satu ini menarik… toko kecil di Muntilan, yang garap bukan penunjukan vendor atau seniman atau desainer. Pak Slamet garap sendiri displaynya. Termasuk pernak pernik miniatur pesawat, kapal induk, kapal layarnya, dan semua menggunakan sterofoam. Bapak yang satu ni habis 600 ribu untuk membeli sterofoam saja! Hasilnya sangat detil. Mulai dari tipografinya, logonya ornamen pendukungnya hasilnya sangat halus. Objek kecil tampak bagus dan rata. Perkiraan kita pasti dipotong dengan alat khusus. Bukan cutter atau bukan alat pemotong biasa. Yang membuat juri surprise ketika ditanya adalah semuanya dikerjakan ternyata hanya dengan cutter. Bukan dengan alat pemotong khusus. Gimana caranya? Ternyata cutter nya di asah dengan alat grenda sehingga menjadi kecil bentuknya. Nggak kebayang kan?, bahkan pak Sumbo aja yang sudah malang melintang cukup lama saja surprise… apalagi saya!. Setelah tanya ngalor ngidul penasaran… masak… profesi penjaga toko biasa seperti itu keahliannya… ternyata… “Saya sering dekor untuk ngantenan pak… njanur-njanur… gitu…” jawabnya.

“OOoooooo…. Pantessss”

“Pak Slameeet…. Pak Slameeeettt”

“Slamet ya… semoga menang!”

Labels:

Friday, August 03, 2007

Thx rotinya… thx kejutannya... thx doanya....

Seperti sudah direncanakan rupanya. Sudah curiga sih… sewaktu jum’at kemaren tepat tgl 2 ketika nggak bisa balik jogja gara-gara kena masuk angin sepulang penjurian dengan rute hebat di daerah Wadaslintang sempat –maaf—h**k… h**k… di j***n. Yaaa…. terpaksa… nginep karena paginya masih ke Wonosobo-Temanggung-Sukorejo… sekali lagi… dengan rute “heboh”. Pertama, Intan yang telpon… nanyain kabar… trus nanyain mau pulang ke jogja nggak malam ini. Gantian Oziek… yang sebelumnya Cahyo… Ayib… tumben-tumben aja gantian telpon ngabsen … mulai curiga… nggak pernaaaah mereka gitu.

Jum’atnya setelah kelar road shownya, pulang ke Jogja dengan langkah gontai… hanya tinggal sisa-sisa tenaga… dan mata yang –kata orang China-- “limang watt” melanjutkan pekerjaan yang ditinggal selama 4 hari. Pagi menjelang subuh selesai satu tahap pekerjaan… pulang ke rumah… ketemu Umi dan Nadda. Kembali adem… cuapeeekkknya… berubah seketika menjadi hanya “capek” saja. Eeeee… ada SMS lagi neh… Intan … bla… bla… yang intinya mo ke kantor apa nggak? He he he he… betul setelah sampai kantor masing-masing ngasih ucapan selamat… trus ndoa’in… makasih pak Adam… tadi doanya panjang… dah tak mini semua.

Lagi serius-seriusnya “kerja” tiba-tiba suasananya jadi aneh… Cahyo masuk ruangan gayane ngajak ngobrol sambil nutup pintu. Kusak kusek… seperti ada sesuatu… tiba saatnya…. Weeeeeeeeeeeee Ayip dan teman-teman bawa roti (tapi jangan diterjemahkan “tart” kebiasaan ulangtahunan gaya barat ya… apalagi pake tiup lilin hehehe….) saya lebih setuju dengan sebutan "roti syukuran". Bersyukur Allah masih kasih kesempatan hidup didunia untuk memperbaiki amalan-amalan sholeh kita… syukur masih ada orang-orang yang selalu mendoakan untuk kebaikan fiddunya wal aakhirah… bersyukur masih ada keluarga yang selalu kasih kita perhatian dan kesempatan untuk beramal. Dan bersyukur Allah masih memberikan karunia Iman dan kesehatan sehingga menjadikan hidup didunia ini menjadi lebih bermakna.

Pak Bey, Pak Condro, Intan, Pak Adam, Dian, mb Iin, Yenni, Oziek, Ayip, Ipung, Bayu, Cahyo, mas Ambar, makasih sobat … kalian takkan pernah aku lupakan. Oyaa…. Intan, Ayip… take care… yah… makasih kejutannya. Semoga ditempat baru dapet ke”berkahan” baru. Keep fight!

Labels: