Tuesday, June 23, 2009

Pinasthika tinggal menghitung hari....

Tentang Pinasthika - Be The Legend
BE THE LEGEND

Tema ini akan menjadi semangat baru yang mampu membawa perubahan. Misinya menguak segala mimpi-mimpi terpendam untuk menjadi seorang yang mampu membawa perubahan. Belajar dari seorang legenda berarti memahami konsep idealisme. Sebagai seorang kreatif, memiliki idealisme adalah kode unik diantara banyaknya karya lain. Menciptakan sebuah masterpiece mampu menggerakkan hati banyak orang. Hingga akhirnya karya itu dikenang abadi.

Menempuh tantangan industri jauh ke depan nanti, maka tibalah saatnya untuk memberi kontribusi signifikan untuk industri daerah. Saatnya membawa ide-ide segar ini ke tingkat yang lebih tinggi. Pinasthika 2009 akan Go International. Entri akan mengikutsertakan agensi-agensi lokal seluruh Asia. Melalui gebrakan ini, Pinasthika memastikan positioning-nya sebagai ajang kompetisi agensi lokal, kini dengan lingkup lebih luas dan universal.

Maka saat ini Pinasthika akan 'berbicara' lebih universal. Hal ini dibangun dari pemahaman konsep periklanan yang dapat diterima dan berguna bagi semua lapisan masyarakat. Mengikuti ajang ini berarti juga menghargai ide-ide kreatif sejati. Karena sebuah karya orang iklan itu abadi.

lebih lengkapnya ada di www.pinasthikaward.com


Labels: ,

Sunday, June 07, 2009

Young Film Director Brief Pinasthika Ad Fest 2009

“Visit My City”

Key Facts/Issues:
Kota-kota di Indonesia memiliki ciri khas serta kelebihan masing-masing. Sangat menarik apabila kekhasan tiap-tiap kota itu mampu diangkat ke permukaan menjadi satu aset yang mampu mempengaruhi pendapatan daerah berkaitan dengan otonomi daerah yang telah dicanangkan lama.

Pariwisata merupakan hal menarik yang bisa diangkat ke dalam sebuah wacana. Masing-masing daerah/kota tentu saja memiliki tempat pariwisata yang beragam. Setiap sudut menyimpan budaya lokal yang beragam pula. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang khas dalam keseharian, rasanya menarik untuk kita jadikan sebagai alasan mengapa tema ini diangkat.

Selain itu daya tarik pendidikan (bagi kota yang memiliki infrastruktur pendidikan) juga menjadi hal menarik untuk dijadikan lahan untuk mengembangkan potensi kota menjadi nilai jual kompetitif. Kampus baru maupun lama yang ada di kota tersebut. Keramahan masyarakat yang ada, bisa dijadikan petunjuk bagi mereka yang ingin tenang untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.

Banyak hal menarik yang sayang untuk dilewatkan saat kita menyadari adanya keragaman, potensi, budaya, pariwisata, di masing-masing kota di Indonesia. Sejarahnya, impiannya, segalanya begitu memperkaya ragam budaya masing-masing kota/daerah. Bila dibawa dalam kompetisi promosi yang baik, kreatif serta mendidik tentu saja akan menambah keindahan Indonesia.

Advertising Objectives
Mengajak banyak orang untuk datang ke kota kita tercinta. Untuk berlibur, belanja, belajar dan apapun yang bisa dilakukan agar orang mau untuk singgah, betah hingga nanti akan datang kembali.

Primary Target Audience
Keluarga, SES A/B

Secondary Target Audience
Lulusan SMA, Mahasiswa, SES A/B, 19 – 24 th
Gemar bersosialisasi, peka terhadap informasi teknologi.

Key Message
Bantu Pemerintah Kota untuk mengajak banyak orang untuk datang dan singgah di kota tercinta.

Mandatory
Komunikasikan Iklan Layanan Masyarakat ini dalam film iklan (TVC) maksimal berdurasi 60 detik.
Pesan utama dipersembahkan oleh kota/ kabupaten yang diangkat.
Berbicara tentang kota/kabupaten, bukan setingkat propinsi/karesidenan. Bekerja sama dengan PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia)
Terdapat dua logo yang wajib tampil; 1. Logo Pemkab/Pemkot setempat, 2. Logo PPPI

Tone & Manner
Humanis, dinamis, menyentuh, dengan gaya bertutur sesuai karakter kota masing-masing.

Call For Action
Wah menarik! minggu depan aku akan berlibur di kota itu.
Yap! Itu kota yang cocok untuk belajar. Aku akan daftar di sana.
Keren kotanya… banyak yang khas… aku bisa beli oleh-oleh disana.
Mmmhh… rugi kalau nggak maen kesana! Akan kuajak teman-temanku kesana.

Labels:

Wednesday, June 03, 2009

Ad Student Brief Pinasthika Ad Fest 2009

“Mimpi untuk Masa Depan Anak Indonesia”


Key Facts/Issues:

Pernahkah Anda bayangkan bahwa jumlah anak putus sekolah di negeri tercinta ini ternyata sudah puluhan juta? Menurut data resmi yang dihimpun dari 33 Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 provinsi, jumlah anak putus sekolah pada tahun 2007 sudah mencapai 11,7 juta jiwa. Jumlah itu pasti sudah bertambah lagi tahun ini, mengingat keadaan ekonomi nasional yang kian memburuk.
Ternyata, peningkatan jumlah anak putus sekolah di Indonesia sangat mengerikan. Lihatlah, pada tahun 2006 jumlahnya “masih” sekitar 9,7 juta anak; namun setahun kemudian sudah bertambah sekitar 20 % menjadi 11,7 juta jiwa. Tidak ada keterangan dari Komnas PA apakah jumlah tersebut merupakan akumulasi data tahun sebelumnya, lalu ditambah dengan jumlah anak-anak yang baru saja putus sekolah. Tapi kalaupun jumlah itu bersifat kumulatif, tetap saja terasa sangat menyesakkan.

Bayangkan, gairah belajar 12 juta anak terpaksa dipadamkan. Dan 12 juta harapan yang melambung kini kandas di dataran realitas yang keras, seperti balon raksasa ditusuk secara kasar hingga kempes dalam sekejap. Ini bencana nasional dengan implikasi yang sangat luas, bahkan mengerikan.

Dewasa ini dimana tuntutan standar pendidikan demikian tinggi dengan slogan kesempatan seluas-luasnya bagi anak Indonesia untuk belajar ternyata tidak seimbang dengan kenyataan. Sangat banyak anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan belajar selayaknya anak-anak orang berpunya. Anak cerdas, pintar, memiliki etos yang tinggi untuk belajar tetapi dirundung duka karena kesempatan itu sirna direnggut kejamnya kehidupan, karena tuntutan orang tua agar anak-anaknya membantu mencari sesuap nasi. Akhirnya panasnya matahari lebih akrab dari pada pensil, debu jalanan lebih intim dibandingkan buku pelajaran, mereka tidak tahu masa depan mereka akan seperti apa. Apakah sama dengan orang tuanya? Menjadi pemulung di kolong jembatan, atau pedagang kecil kaki lima tanpa modal. Atau justru sebaliknya mereka akan mengubah kehidupannya menjadi lebih baik? Tampaknya mimpipun mereka takut, karena kesempatan itu tidak datang pada mereka.

Tidak semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk merengkuh mimpi-mimpinya. Masih banyak dari mereka tidak mampu. Saatnya sekarang mengajak semua orang untuk peduli. Saatnya masyarakat yang mempunyai kemampuan lebih untuk turun tangan mengambil bagian dalam mengisi masa depan anak-anak Indonesia. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Mimpi mereka sudah harus dikejar.

Advertising Objectives
Mengajak kepada semua orang yang mampu untuk mendonasikan sebagian hartanya untuk anak-anak Indonesia. Memberikan gambaran yang jelas bahwa tanpa partisipasi masyarakat, anak-anak Indonesia tidak akan mendapatkan kesempatan meraih mimpi-mimpinya

Primary Target Audience
Eksekutif mapan SES A/B, 35 – 45 th
Rutin mencari informasi pada media massa cetak dan elektronik, memiliki email dan akun jejaring sosial, tergabung dalam komunitas/organisasi masyarakat.

Key Message
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif membangun masa depan generasi bangsa dengan membantu anak Indonesia meraih impiannya.

Mandatory
- Komunikasikan Iklan Layanan Masyarakat ini dalam iklan cetak (print ad) yang dipersembahkan oleh PPPI Peduli sebagai mediator utama.
- Arahkan aksi donasi pada situs www.pppipeduli.or.id

Tone & Manner
Humanis, dinamis, kreatif.

Call For Action
- Ya! Saya akan donasi sekarang juga.
- Aku harus bantu anak Indonesia untuk meraih mimpi mereka.
- Tidak bisa ditunda lagi, aku harus sisihkan semampuku untuk mereka.

Labels: ,

Monday, June 01, 2009

launching syafa'at jakarta


dari ki ke ka: Karebet Widjayakusuma (SEM Institute/ host), Dwi Condro (Finance Director), Bey Laspriana (Account Director), Wawan (Graphic Designer), Cahyono (AE), Junaedi (Marketing), Civic Jati Prastowo (Branch Director), Uukz (Art Director), Andika (CEO), Ayip (AD), Anggie (AE), Jamil Azzaini (Inspirator SuksesMulia)

Labels: ,